Jakarta, KanalData.Com 2024 – Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengungkapkan dengan rasa syukur bahwa hampir setengah dari total jumlah sapi kurban yang diterima oleh Masjid Istiqlal pada tahun ini berasal dari kontribusi masyarakat non-muslim. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada hari Senin, Nasaruddin menegaskan bahwa dari 60 ekor sapi yang diterima, 22 di antaranya adalah hasil sumbangan dari saudara-saudara kita yang beragama lain.
“Ini adalah bukti nyata dari toleransi yang ada di Indonesia. Sebenarnya, yang diwajibkan untuk berkurban adalah umat Islam yang mampu. Namun, inilah keindahan Indonesia, inilah Istiqlal. Kita benar-benar menjalin sebuah toleransi yang mendalam, dengan pemahaman lintas agama yang sangat kuat,” kata Nasaruddin.
Masjid Istiqlal telah menerima 50 ekor sapi dan 12 ekor kambing untuk Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Sumbangan ini tidak hanya datang dari umat Muslim, tetapi juga dari berbagai komunitas non-muslim yang dengan ikhlas memberikan kontribusinya untuk kegiatan kurban. Di antaranya adalah Gereja Katedral Jakarta, Hotel Borobudur Jakarta, dan komunitas Tionghoa.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara kita dari Gereja Katedral yang telah menyumbangkan sapi besar, juga kepada Hotel Borobudur yang memberikan 20 ekor sapi besar, serta kepada komunitas Tionghoa yang turut menambahkan hewan kurban untuk didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan,” imbuh Nasaruddin.
Selain dari kontribusi masyarakat non-muslim, Masjid Istiqlal juga menerima sumbangan hewan kurban dari sejumlah tokoh politik dan pejabat negara. Di antaranya adalah Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto, Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming, dan Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh elemen masyarakat. “Ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kita semua bersatu dalam keberagaman, saling membantu dan berbagi, terutama pada momen-momen penting seperti Hari Raya Idul Adha ini.”
Masjid Istiqlal, sebagai simbol kebesaran dan kemegahan umat Islam di Indonesia, selalu berusaha untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan yang inklusif dan menghargai perbedaan. Dengan menerima sumbangan dari berbagai pihak, baik Muslim maupun non-Muslim, Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang menyatukan kita sebagai bangsa.
“Kami berharap, semangat toleransi dan kebersamaan ini dapat terus terjaga dan menjadi teladan bagi masyarakat luas. Marilah kita terus menjalin persaudaraan, saling menghormati, dan bekerja sama untuk kemajuan bangsa dan negara,” tutup Nasaruddin.
Dengan adanya sumbangan yang melimpah ini, daging kurban akan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama kepada fakir miskin dan dhuafa, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan kebahagiaan dan keberkahan Hari Raya Idul Adha.