Pemberdayaan Ketahanan Pangan: Menuju Desa Mandiri di Gerduren
Desa Gerduren, Jawa Tengah – Dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang inklusif, Desa Gerduren di Kecamatan Purwojati, Kabupaten Bayumas, Jawa Tengah, menggagas skema revolusioner yang melibatkan seluruh masyarakatnya. Bapak Bambang Suharsono, seorang tokoh masyarakat yang gigih, menyoroti pentingnya pemberdayaan dalam skema ini, tidak sekadar berfokus pada konsumsi pangan semata.
Bapak Bambang menjelaskan bahwa tujuan utama skema ini adalah mencegah ketidaksetaraan akses pangan dan memberdayakan warga agar tak ada yang terpinggirkan. Di tengah implementasi skema ini, desa ini berkomitmen kuat pada sektor hewani dan perkebunan sebagai solusi potensial. Bapak Bambang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu padu, memastikan bahwa manfaat dari skema ini dapat dirasakan oleh semua warga.
Namun, tantangan pun muncul, di antaranya adalah fokus masyarakat yang lebih condong pada pembangunan fisik daripada ekonomi. Bapak Bambang menekankan perlunya pemahaman bersama bahwa ketahanan pangan menjadi dasar utama untuk pembangunan berkelanjutan. Desa Gerduren bertekad untuk terus menggali potensi lokalnya demi mencapai kemandirian pangan, sementara Bapak Bambang mengajak pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan dukungan berkelanjutan.
Desa Gerduren menggelar program ketahanan pangan dengan fokus pada sektor hewani dan perkebunan. Bapak Bambang Suharsono, sebagai pemimpinnya, menekankan komitmen Desa Gerduren untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat, dengan harapan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia.
Visi dan Misi Ketahanan Pangan Desa Gerduren
Visi: Mewujudkan Desa Mandiri secara pangan dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.
Misi:
Mengoptimalkan potensi lokal di sektor hewani dan perkebunan.
Melibatkan semua komponen masyarakat secara aktif.
Menciptakan pemahaman bersama bahwa ketahanan pangan adalah pondasi utama pembangunan berkelanjutan.
Implementasi Program Ketahanan Pangan
Penguatan Sektor Hewani:
Kambing: Melibatkan 8 RW dengan 77 ekor kambing sebagai sumber protein hewani.
Ayam Petelor: Alternatif sumber protein mudah dipelihara.
Perkebunan Komoditas Potensial:
Bibit Kopi: Ditanam 10 ribu batang untuk diversifikasi pendapatan.
Bibit Padi: Meningkatkan produksi padi dengan menanam 30 KW bibit.
Rencana Tahun 2024
Pengembangan Sektor Hewani:
Penambahan jumlah kambing.
Pengenalan budidaya ayam petelor.
Diversifikasi Perkebunan:
Penanaman bibit durian untuk merangsang pertumbuhan sektor perkebunan.
Tantangan dan Harapan
Meski Desa Gerduren memiliki komitmen kuat, mereka menghadapi tantangan dalam mengubah pola pikir masyarakat yang lebih memprioritaskan pembangunan fisik. Bapak Bambang berharap pemahaman bersama dapat tumbuh, karena ketahanan pangan adalah pondasi utama untuk pembangunan berkelanjutan.
Kerjasama dan Dukungan
Desa Gerduren mengundang pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan dukungan berkelanjutan. Mereka percaya bahwa bersinergi adalah kunci keberhasilan, dan Desa Gerduren ingin menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia.
Kesimpulan
Dengan fokus pada ketahanan pangan, Desa Gerduren membangun landasan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kerjasama lintas sektor, Desa Gerduren berharap menjadi pionir dalam mewujudkan Desa Mandiri yang tidak hanya melimpah pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya.