Jakarta, KanalData.Com 2023 -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu ini mengadakan pertemuan global untuk memetakan batas-batas kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan memanfaatkan potensinya untuk memberdayakan umat manusia.
PBB berharap dapat menyusun cetak biru yang jelas tentang penanganan AI ke depan, seiring perkembangan teknologi yang melampaui kapasitas untuk menetapkan batas-batasnya.
“AI for Good Global Summit” yang diadakan di Jenewa pada Kamis (6/7) dan Jumat (7/7) akan mempertemukan sekitar 3.000 ahli dari perusahaan seperti Microsoft dan Amazon serta universitas dan organisasi internasional untuk mencoba menyusun kerangka kerja untuk menangani AI.
“Teknologi ini bergerak cepat,” kata Doreen Bogdan-Martin, kepala International Telecommunication Union (ITU), badan teknologi informasi dan komunikasi PBB yang menyelenggarakan KTT tersebut.
“Ini adalah peluang nyata bagi suara-suara terkemuka di dunia tentang AI untuk berkumpul di panggung global dan untuk mengatasi masalah tata kelola,” katanya kepada wartawan.
“Tidak melakukan apa-apa bukanlah suatu pilihan. Kemanusiaan bergantung padanya. Jadi kita harus terlibat dan mencoba dan memastikan masa depan yang bertanggung jawab dengan AI.”
Dia mengatakan, KTT akan memeriksa kemungkinan kerangka kerja dan pagar pembatas untuk mendukung penggunaan AI yang aman.
Peserta yang terdaftar termasuk Chief Technology Officer Amazon Werner Vogels, Chief Operating Officer Google DeepMind Lila Ibrahim dan mantan kapten sepak bola Spanyol Iker Casillas yang menderita serangan jantung pada 2019 dan sekarang mengadvokasi penggunaan AI dalam pencegahan serangan jantung.
Mereka akan bergabung dengan puluhan robot, termasuk beberapa humanoid seperti Ai-Da, seniman robot ultra-realistis pertama;Ameca, robot mirip kehidupan paling canggih di dunia;penyanyi rock humanoid Desdemona;dan Grace, robot perawatan kesehatan tercanggih.
Menguntungkan Kemanusiaan?
ITU yang berbasis di Jenewa merasa dapat membawa pengalamannya untuk mendukung tata kelola AI.
Didirikan pada tahun 1865, ITU adalah badan tertua di bawah PBB. Badan ini menetapkan “SOS” sebagai panggilan marabahaya maritim internasional kode Morse pada 1906, dan mengoordinasikan semuanya mulai dari frekuensi radio hingga satelit dan 5G.
KTT ingin mengidentifikasi cara menggunakan AI untuk memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB yang tertinggal pada isu-isu seperti kesehatan, iklim, kemiskinan, kelaparan, dan air bersih.
Bogdan-Martin mengatakan, AI tidak boleh memperburuk ketidaksetaraan sosial atau memperkenalkan bias pada ras, gender, politik, budaya, agama, atau kekayaan.
“KTT ini dapat membantu memastikan bahwa AI memetakan arah yang bermanfaat bagi umat manusia,” kata ketua PBB Antonio Guterres.
Namun, sementara pendukung AI memuji teknologi ini karena dapat mengubah masyarakat termasuk pekerjaan, perawatan kesehatan, dan pengejaran kreatif, yang lain khawatir dengan potensinya untuk melemahkan demokrasi.
asti banyak yang masih berpikir bahwa Al adalah teknologi canggih berbentuk robot yang baru-baru ini diciptakan oleh manusia. Faktanya, artificial intelligence sudah menunggangi sejarah digitalisasi manusia abad lawas sekitar 1940-an.
Pada inti fungsi Al adalah untuk mempercerdas sistem pembantu roda kehidupan manusia terutama di bidang ekonomi dan bisnis. Namun, dari hal kecil seperti game, penerjemahan bahasa sudah dibekali teknologi canggih ini.
Zaman dahulu, Al hanya difungsikan pada komputer penciptaan awal untuk operasi hal-hal kompleks. Karakteristik kecerdasan Al tersebut dibekali dengan memahami makna, kemampuan untuk bernalar, menggeneralisasi, hingga belajar dari pengalaman masa lalu. Bahkan, Al mampu mengenal suara dan tanda tangan. Hal lain tentangnya juga perlu Anda ketahui.
1. Meminimalisir Kesalahan Manusia
Layaknya robot ciptaan manusia lainnya. Artificial intelligence didesain untuk membantu manusia menghemat energi dan waktu. Seperti pengecekan gramatikal, penerjemahan, dan pekerjaan profesional lainnya termasuk di bidang otomotif. Artificial intelligence akan mengoreksi dan memberi saran pada kesalahan atau kekurangan yang Anda buat dalam suatu pekerjaan.
Ingat, kan ketika Anda salah mengetik, maka ada saran penulisan yang muncul di layar gawai atau komputer. Pada bidang otomotif, sekarang sudah muncul mobil tanpa pengemudi. Sehingga, perlu menggunakan artificial intelligence yang memiliki fitur sensor keamanan perjalanan.
Selain itu, waktu manusia yang terbatas akan menjadikan pekerjaan tertunda jika beban harian yang diberikan cukup banyak, mudah membosankan, dan sulit. Di sini, Al akan membantu tugas yang repetitif sehingga produktivitas Anda tetap dihitung aktif. Biasanya hal ini digunakan oleh bidang HR hingga marketing.
2. AI Meningkatkan Produktivitas Bisnis
Produktivitas bisnis yang biasa menggunakan kecerdasan Al adalah kegiatan Customer Service (CS). Para karyawan CS sangat kewalahan menghadapi banyak pelanggan datang dengan beragam masalah terkait bisnis sehingga mereka harus benar-benar mengingat dan memahami semua solusi yang tepat dalam beberapa menit.
Apalagi, semua customer membutuhkan kecepatan balas dalam waktu singkat. Penggunaan Al chatbot pun dirangkai sedemikian rupa mirip bahasa alami manusia yang responsif kapan pun diatur untuk membantu tugas ini. Mulai dari penjualan barang hingga barang diterima oleh pelanggan dan pencatatan finansial bisnis mudah dikerjakan dengan instan.
3. Menunjang Proses Pembelajaran
Al di Indonesia cukup marak penggunaannya sejak 2020 pandemi datang. Salah satu mampu meringkas pendidikan yang efektif untuk menjamin para pelajar tetap terdidik dengan baik. Proses pembelajaran ini biasanya mengandalkan fitur-fitur Google seperti Google Assistant. Anda bisa mengucapkan kebutuhan menggunakan fitur mic sehingga bisa dikenali fitur canggih Google tersebut. Atau, jika Anda sedang malas mengetik hingga berpuluh-puluh lembar, gunakan mic pada keyboard perangkat dengan bahasa yang formal.
4. Mengirit Sumber Energi Manusia
Sumber energi manusia dibutuhkan untuk menjalankan roda ekonomi dan kebutuhan diri. Lalu, apa jadinya jika Al (Artificial intelligence) menggantikan peran manusia. Ada kalanya memang benar bahwa Al menjadikan manusia kehilangan pekerjaan atau kesempatan kerja seperti pada penggunaan chatbot customer service. Namun, Al tidak diciptakan untuk lebih dari kemampuan manusia. Jenis teknologi canggih tersebut terbuat oleh manusia sehingga rasionalnya, manusialah yang paling hebat daripada mereka.
5. Penelitian dan Analisis Data
Penelitian dan analisis data membutuhkan teknologi Al machine learning. Apalagi data-data angka dan kode yang rumit. Dengan Al, Anda bisa membuat presentasi dan algoritma. Kemudian, Al akan membuat sebuah prediksi dengan hasil potensial.
6. Andalan di Dunia Kesehatan
Dunia kesehatan membutuhkan diagnosa pasien dengan indikator-indikator tertentu. Lalu, menghemat energi dokter sehingga penekanan biaya yang dititikberatkan ke pasien bisa dilakukan. Masih menggunakan machine learning seperti dalam dunia pendidikan, Ai akan menggunakan dataset besar dan menemukan pola indikator yang telah diatur. Antara lain, melacak riwayat rekam medis pasien, konsultasi digital, serta menawarkan solusi terbaik dalam bentuk resep obat maupun lainnya.