Leny Maryouri, PhD :Inovasi Transportasi Sebagai Kunci Mengatasi Kemacetan
Jakarta, KanalData.Com 2024 – Dalam pandangan Leny Maryouri, PhD., seorang analis transportasi dan CEO PT Pembangunan Investasi Indonesia, perpindahan Ibukota ke Ibu Kota Negara (IKN) bukanlah solusi utama untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Menurutnya, solusi konkret perlu diterapkan di level transportasi kota.
Dalam wawancara eksklusif, Leny Maryouri memberikan pandangannya terhadap beberapa aspek perencanaan transportasi:
Solusi Konkret untuk Kemacetan di Jakarta: Trackless Tram di Jalur Busway
Menurut Leny, kendati pemindahan Ibukota dapat membawa perubahan, dampaknya terhadap kemacetan di Jakarta diperkirakan kurang dari 5%. Fokusnya adalah pada jalur-jalur busway yang sudah sangat padat. Leny menyarankan penggantian busway dengan Trackless Tram, yang memiliki kapasitas lebih besar dan dapat mengakomodasi jumlah penumpang yang lebih banyak.
“Trackless Tram dengan kapasitas setara empat busway sekaligus dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi padatnya transportasi di Jakarta. Konsep ini juga akan diterapkan di IKN dan Bali, serta diusulkan untuk Kota Palembang,” kata Leny.
Adopsi Teknologi dan Inovasi dalam Perencanaan Transportasi Wilayah Baru
Leny meyakini bahwa adopsi transportasi berbasis teknologi dan inovasi perencanaan transportasi merupakan kunci sukses dalam mengurangi masalah kemacetan. Menurutnya, kota-kota dengan populasi lebih dari satu juta penduduk harus menerapkan inovasi teknologi, termasuk penggunaan trackless tram, monorail, mobil otonom, bus listrik, dan angkutan air.
“Inovasi teknologi memainkan peran kunci dalam perencanaan transportasi modern. Kita perlu terbuka terhadap solusi yang berbasis teknologi untuk menciptakan sistem transportasi yang efisien dan ramah lingkungan,” jelas Leny.
Dampak Sosial dan Ekonomi Perpindahan ke IKN
Leny menilai bahwa perpindahan Ibukota ke IKN tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kemacetan di Jakarta. Kegiatan ekonomi utama masih berpusat di Jakarta, dengan dampak kurang dari 5% terhadap kondisi lalu lintas. Ia menyatakan bahwa Jakarta tetap akan menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial yang sibuk.
“Perpindahan Ibukota dapat membawa dampak sosial dan ekonomi di wilayah baru, namun, perubahan signifikan di Jakarta mungkin tidak terjadi. Kita perlu fokus pada solusi transportasi lokal untuk mengatasi masalah kemacetan yang ada,” ungkap Leny.
Sebagai akademisi dan praktisi di bidang investasi, Leny Maryouri merangkum pandangannya dengan harapan agar perencanaan transportasi mendatang lebih berfokus pada inovasi dan solusi konkret guna menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat