Jakarta, KanalData.Com 2023 -Artificial intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang semakin populer dan semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia dalam beberapa tahun terakhir. Bidang-bidang seperti teknologi, bisnis, kesehatan, pendidikan, dan industri kreatif adalah beberapa contoh industri AI yang telah berkembang pesat.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Siberkreasi mengadakan diskusi untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong keterampilan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh teknologi AI.
Secara online, “Mengenal dan Mewaspadai Kecanggihan Artificial Inteligence” adalah tema pembukaan Obrol Literasi Digital (OOTD).
Seperti yang diketahui, AI digunakan dalam industri dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, pengelolaan inventaris, dan pengalaman pelanggan.
Meskipun kecerdasan buatan (AI) menawarkan banyak manfaat bagi manusia, bergantung terlalu banyak pada teknologi ini juga dapat memiliki efek negatif. Misalnya, tingkat pengangguran yang meningkat dan penggunaan otomatisasi AI yang semakin canggih untuk menggantikan pekerjaan manusia.
Namun meskipun kecerdasan buatan AI memberikan banyak manfaat bagi manusia tetapi terlalu bergantung kepada teknologi ini juga berdampak buruk. Misalnya, meningkatnya angka pengangguran. Penggunaan AI yang makin canggih otomatis menggantikan pekerjaan manusia.
Penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat manusia menjadi terlalu bergantung pada teknologi.
Hal ini dapat membuat manusia kehilangan keterampilan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara manual.
Selain itu teknologi ini juga rentan disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Sehingga penggunaan AI dapat dimanfaatkan untuk tindak kejahatan.
Dampak buruk penggunaan AI yang berlebihan bisa diatasi dengan mengembangkan regulasi yang baik dan tepat untuk penggunaan AI itu sendiri. Regulasi ini harus dapat memastikan jika penggunaan AI tidak merugikan manusia..
“Teknologi ini seharusnya kita juga jangan hanya langsung memanfaatkan, lebih baik kita belajar fudamentalnya, dasar-dasarnya, sejarahnya, seluk beluknya kita harus tahu,” jelas Ardi Suteja, Indonesia Cyber Security Forum dalam diskusi OOTD, Kamis (13/7).
Karakteristik masyarakat Indonesia yang beragam dalam pemahaman dan kecakapan digital menentukan tingkat risiko dampak buruk perkembangan teknologi, khususnya AI.
Itu sebabnya kecakapan digital masyarakat Indonesia harus segera ditingkatkan agar pemanfaatan AI cenderung ke dampak positif.
“Seluruh Lembaga yang berafiliasi kepada PBB mencoba memanfaatkan AI demi tujuan yang lebih produktif dan positif. Mungkin ke depan dengan AI kita bisa mendapatkan kenyamanan yang lebih tinggi dan manfaat yang jauh lebih baik,” tambah Habib Abiyan, Center for Strategic and International Studies.
Sama halnya dengan perkembangan teknologi yang lain, AI seperti memiliki dua mata pisau.
Tak hanya dampak positif, dampak negatif juga dapat mengancam penggunakan AI yang berlebihan dan tanpa dilengkapi dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam penggunaan digital sehari-hari.
Itu sebabnya, kecakapan digital masyarakat Indonesia harus makin gencar ditingkatkan.SS@KanalData