Sleep training, istilah ini sedang tren di kalangan ibu muda. Metode yang diterapkan ibu ini bertujuan untuk membiasakan bayi nyaman tidur sendiri sepanjang malam dan saat terbangun pun, si kecil mampu untuk menenangkan diri sendiri dan tertidur kembali.
Spesialis sleep training dari Mimpi Official ID, dr. Inda Tasha Bastaman menerangkan bahwa sleep training dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai tidur yang lebih optimal dan berkualitas, baik untuk anak dan keluarga. Diharapkan, tidur anak menjadi lebih restoratif dan sehat, karena salah satu ciri-ciri tidur yang sehat adalah tidur yang tidak terpotong-potong.
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang wajib terpenuhi. Dengan tidur yang baik, anak akan lebih siap menjalani harinya. Setiap langkah anak pada masa awal kehidupannya merupakan proses pembelajaran. Dengan tidur yang cukup, buah hati kamu akan lebih siap untuk menyerap stimulasi-stimulasi yang ada setiap harinya, termasuk proses makan.
Kendati demikian, Inda menerangkan sleep training yang berkualitas, tetap memperhatikan kebutuhan unik anak setiap individunya, termasuk kebutuhan nutrisi dan aktivitas fisik mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak, terutama jika si kecil mengalami permasalahan dalam tidurnya.
Dia menyebut setidaknya ada tiga alasan utama anak perlu sleep training. Pertama, saran dari dokter spesialis anak menyarankan. “Setelah dianalisa ada (masalah) tumbuh kembang atau alasan medis tertentu,” ujarnya kepada Hypeabis.id saat ditemui usai talk show Bunsa Assa Bercerita di Mommy & Me Exhibition di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).
Alasan sleep training kedua yakni jika anak mengalami gangguan tidur seperti terbangun di malam hari berkali-kali, bangun subuh setiap hari, atau bergantung cara tidur seperti digendong dan menyusui. Ketiga, ayah atau bunda memilih sleep training agar si kecil bisa tidur pulas tanpa bantuan apapun.
Inda menerangkan, sleep training bisa dilakukan ada bayi mulai dari usia 3,5 bulan. Namun, penelitian terbaru menyarankan bisa dimulai pada usia 6 bulan agar tidak pecah fokus dalam pemberian ASI eksklusif. Lebih lanjut, Inda menyebut ada banyak metode sleep training. Berikut beberapa diantaranya yang cukup populer.
Membentuk kegiatan positif sebelum tidur dan ketika anak sudah mulai mengantuk, anak mulai diajak tidur.
Cry-it-out: orangtua memberikan kesempatan anak untuk tidur sendiri dan tidak menjenguk sama sekali (kecuali anak dalam keadaan berbahaya), sampai jam yang sudah
ditentukan keesokkan harinya.
Graduated extinction: orangtua memberikan kesempatan anak untuk tidur sendiri sambil menenangkan secara berkala di interval-interval yang sudah ditentukan.
Camping out: orangtua memberikan kesempatan anak untuk belajar tidur sendiri sambil orangtua masih di dekat anak sampai anak jatuh tertidur.
Inda menyebut ada beberapa kegiatan mendukung yang bisa meningkatkan efektifitas atau melancarkan proses sleep training. Salah satunya adalah pemberian pijatan dengan minyak essential oil yang mengandung lavender. Minyak ini mampu memberikan rasa nyaman kepada anak, serta membantu melancarkan proses sleep training ini.
“Tetapi waspada potensi alergi. Jadi cek dulu, bisa olesi di kaki dan tangan. Kalau 15-20 menit tidak ada reaksi, berarti aman,” sebut Inda.
Untuk proses memijat bayi, hal pertama yang perlu diperhatikan yakni meletakan bayi di ranjang atau permukaan yang datar dan aman. Setelah itu, pilih waktu yang tepat, tidak tergesa-gesa atau hindari ketika anak sedang dalam kondisi menangis. Lakukan di ruangan yang hangat. Jika terbiasa menggunakan pendingin ruangan, atur suhu jangan terlalu dingin.
Pemijatan bisa dilakukan mulai dari telapak kaki kanan dengan gerakan memutar dan tekanan yang tidak terlalu keras. Oleskan essential oil sebelumnya. Lanjutkan ke daerah betis, paha, dan hindari area kelamin si kecil.
Setelah selesai di bagian bawah, bunda bisa memijat bagian tubuh anak seperti perut, pundak, tangan, punggung, hingga area muka. “Kalau anak mulai merasa tidak nyaman, stop. Cari waktu lagi. Tujuan utama memijat itu bonding antara orang tua dan anak,” tambahnya.
Kegiatan lain yang mendukung sleep training yakni sleep hygiene dan bedtime routine. Bisa dengan membaca buku cerita, berdoa, mandi, dan sikit gigi. “Jadi anak merasa lebih nyaman. Sleep training, harus berdampingan dengan sleep hygiene dan bedtime routine,” tutur Inda.