Beranda » Bank BNI : Literasi & Layanan Digitalisasi Tingkatkan Kepuasan Nasabah

Bank BNI : Literasi & Layanan Digitalisasi Tingkatkan Kepuasan Nasabah

1199822_720

 Jakarta , Kanaldata.Com 2023 -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dengan cara mengoptimalkan digitalisasi. Kanal digital yang disediakan perseroan diyakini kian mempermudah nasabah mengakses layanan perbankan.

General Manager of Retail Solution Division BNI Mesah Roni Ginting mengatakan BNI sebagai BUMN memiliki tugas untuk membantu pemerintah dan otoritas dalam meningkatkan akses keuangan di Indonesia. Dalam meningkatkan akses keuangan tersebut, BNI menjalankannya melalui dua produk utama, yakni tabungan dan pembiayaan. Keduanya dioptimalkan memakai kanal digital.
“Dari sisi tabungan, kami proaktif membantu meningkatkan akses keuangan melalui BNI Mobile Banking. Kanal ini memang kami fokuskan untuk membantu masyarakat dapat dengan mudah dalam membuka rekening,” kata Roni.
Proses ini tentu mempermudah layanan pembukaan rekening. Kini, cukup menggunakan telepon genggam tidak seperti sebelumnya yang mengharuskan nasabah datang ke kantor cabang terdekat.
Selain itu, BNI Mobile Banking mempunyai berbagai fitur bernilai tambah, mulai dari kapabilitas pembayaran melalui QRIS maupun layanan pembayaran berbagai tagihan menggunakan solusi API Management.

Roni menuturkan perseroan juga senantiasa mengimplementasikan berbagai perubahan baru pada BNI Mobile Banking sehingga nasabah dapat mengakses berbagai layanan keuangan, yang sebelumnya hanya dapat diakses di cabang ataupun physical channel seperti ATM, kini sudah dapat dilakukan dari ponsel.
“Tentunya, case study pengembangan ini berkorelasi kepada pertumbuhan transaksi digital beberapa tahun setelahnya. Saat ini, sudah terdapat lebih dari 14,26 Juta nasabah pengguna BNI Mobile Banking pada Maret 2023, dan terus meningkat sebesar 24,3 persen apabila dibandingkan dengan tahun lalu,” kata dia.
Peningkatan ini juga tercermin pada jumlah transaksi BNI Mobile Banking. Terdapat lebih dari 193 Juta transaksi, meningkat sebesar 52 persen apabila dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut Roni, dampak berbagai fitur yang mumpuni tersebut, maka nilai transaksi BNI Mobile Banking telah jauh melebihi ATM. Tercatat, hingga Maret 2023 transaksi BNI Mobile Banking sudah lebih dari Rp252 Triliun.
“Hal ini menunjukkan bahwa teknologi digital memberikan jalan yang baik bagi nasabah underbanked untuk dapat mengakses dan menggunakan layanan perbankan dengan efektif dan efisien.”
Melalui teknologi digital, Roni melanjutkan, BNI juga berhasil meningkatkan kepuasan nasabah. Terbukti dengan meningkatnya retention rate dari transaksi digital BNI dan tingginya rating dari aplikasi BNI.
Selanjutnya, BNI juga terus melakukan sosialisasi digital kepada masyarakat melalui berbagai kanal, agar masyarakat makin melek terhadap layanan digital serta mengenal berbagai macam produk keuangan.
Roni mengatakan BNI juga mempunyai 171 Ribu Agen46 dengan berbagai kapabilitas, seperti pembayaran tagihan dan pengajuan fasilitas kredit, yang dapat menjangkau daerah rural.
“Jaringan Agen46 BNI tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah transaksi yang meningkat, Agen46 memberikan traffic tambahan bagi pemilik toko, sehingga pemilik toko juga merasa terbantu dengan adanya dukungan Agen46,” kata dia.
Berbagai upaya yang dijalankan BNI meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sejalan dengan langkah Otoritas Jasa Keuangan. Menurut Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Yulianta, pihaknya terus memberikan edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan.
Menurut dia, langkah selanjutnya dari literasi keuangan adalah inklusi keuangan. literasi keuangan adalah kondisi ketika masyarakat memiliki kecerdasan keuangan. Sedangkan inklusi keuangan adalah kondisi masyarakat yang pernah mengakses produk dan atau layanan jasa keuangan di lembaga keuangan formal.
Saat ini indeks literasi keuangan di Indonesia pada 2022 sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangannya adalah 85,10 persen. “Masih ada ketimpangan antara literasi dan inklusi sekitar 35 persen,” ujarnya.@Kanaldata

Tinggalkan Balasan