Beranda » APIK INDONESIA NETWORK, TANTANGAN ZERO WASTE ZERO EMISSION INDONESIA

APIK INDONESIA NETWORK, TANTANGAN ZERO WASTE ZERO EMISSION INDONESIA

IMG-20230613-WA0152

Jakarta, KanalData.Com 2023 -Memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia KLHK menggelar Festival Peduli Sampah Nasional 2023dengan tema Solusi Kurangi Sampah Plastik. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Workshop ZeroWaste Zero Emission, untuk sosialisasi dan mencari masukan penyusunan dokumen Zero Waste ZeroEmission. Dalam tanggapannya, Mahawan Karuniasa, Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim danKehutanan Indonesia (APIK Indonesia Networtk) mengapresiasi penyusunan dokumen yang menjadilandasan penting urusan sampah dan kaitannya dengan pengendalian perubahan iklim khususnyaagenda Net Zero Emission Indonesia.
Namun Dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia tersebut juga memberikan beberapa catatanterkait finalisasi dokumen Zero Waste Zero Emission. Pertama, isu adaptasi perlu diintegrasikan dalamdokumen mengingat Badan Meteorologi Dunia menyatakan bahwa 1,5℃ akan tertembus minimal 1tahun pada periode 2023-2027 ini. Seperti pembakaran sampah harus dihindari untuk mencegahkebakaran terutama hutan dan lahan. Buang sampah sembarangan juga dapat memperburuk bencanabanjir. Kedua, upaya mitigasi gas rumah kaca global masih jauh dari cukup, diperkirakan tahun 2030masih ada selisih 20 Gigaton dari target maksimal emisi global sesuai Laporan UNEP yaitu 33 Gigaton,sehingga dokumen Zero Waste Zero Emission perlu disiapkan menghadapi berbagai dinamika negosiasiglobal.
Ketiga, implementasi konkret perlu direalisasikan, khususnya penanganan sumber sampah, yaitu rumahtangga, pasar, dan perniagaan. Selain itu, dihilir baik Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) danTempat Pemrosesan Akhir (TPA) banyak teknologi tersedia, namun membutuhkan investasi yang tidaksedikit. Persoalan sosial dan ekonomi perlu menjadi komponen utama dokumen Zero Waste ZeroEmission, sehingga sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional maupun upaya rapidtransformation of societies sebagai syarat menghadapi krisis iklim yang sudah terjadi, demikianMahawan Karuniasa menutup tanggapannya.
www.apiki.or.id

Tinggalkan Balasan