Beranda » Analis Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Analis Mengatasi Kemacetan di Jakarta

tekan-kemacetan-bptj-rekayasa-lalin-ruas-jalan-transyogi-cibubur-mnm

Analis Mengatasi Kemacetan di Jakarta


Jakaarta, Kanaldata.Com 2024-Ipoeng Poernomo, seorang analis transportasi yang peduli terhadap permasalahan mobilitas di Indonesia, menyoroti tantangan nyata dalam mencari solusi efektif untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Saat ini, tidak ada obat mujarab yang mampu mengatasi masalah tersebut kecuali langkah-langkah konkret seperti:

Pembangunan Infrastruktur Publik: Diperlukan langkah nyata dalam menggalakkan pembangunan infrastruktur transportasi publik. Koridor Busway, panjang MRT, dan LRT yang masih terbatas tidak memadai untuk menggantikan lebih dari 7.700 km jalan darat yang ada di Jakarta.

Pengubahan Model Mental Masyarakat: Model sosial masyarakat perlu dikembangkan untuk mendorong preferensi terhadap transportasi publik. Adanya keengganan untuk beralih dari pola pikir “door-to-door” menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Kritis terhadap Propaganda Politik: Propaganda politik yang mendorong transportasi publik berbasis sepeda motor dianggap menyesatkan, dengan tingkat fatalitas yang tinggi dan menciptakan kesemrawutan yang sulit diatasi.

Dalam menjawab kritik terhadap kinerjanya, Calon Presiden Anies Baswedan menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta dengan membangun transportasi umum dan menambah taman. Analis Senior Ronny P. Sasmita menanggapi bahwa mengubah pola pikir masyarakat terkait kendaraan pribadi merupakan tantangan besar, namun pembangunan transportasi massal yang terintegrasi dapat menjadi solusi yang masuk akal.
Ronny menggarisbawahi bahwa pendekatan terhadap masalah kemacetan harus bersifat multidimensi, tidak hanya terbatas pada transportasi massal. Di sisi lain, ekonomi industri otomotif Indonesia menjadi faktor penting, dan perubahan pola pikir terhadap kendaraan pribadi tidak akan mudah.
Dalam menghadapi wacana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Anies menekankan bahwa masalah di Jakarta harus diselesaikan dengan membangun transportasi umum yang berbasis listrik dan peningkatan ruang hijau. Meskipun ada dukungan terhadap proyek IKN, Anies memandang bahwa masalah di Jakarta tidak akan otomatis terselesaikan dengan memindahkan ibu kota.
Dalam kesimpulannya, kritik Ipoeng Poernomo menyoroti kebutuhan mendesak untuk tindakan konkret dan holistik dalam mengatasi kemacetan di Jakarta, dengan fokus pada infrastruktur, perubahan model mental masyarakat, dan kebijakan transportasi yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan