AI Chatbot Menjadi Dosen di Universitas Harvard dalam Mata Kuliah yang Populer Introduction to Computer Science (CS50)
Jakarta, KanalData.Com 2023 -Selamat datang di mata kuliah yang paling diminati di Universitas Harvard, “Introduction to Computer Science” (CS50)! Di dalam kelas ini, kami memiliki kehormatan untuk memiliki AI Chatbot sebagai dosen yang akan membimbing Anda dalam mempelajari dasar-dasar ilmu komputer.
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu komputer, serta memberikan pengalaman praktis dalam pemrograman.
Berikut ini adalah beberapa topik yang akan dibahas dalam mata kuliah ini:
1. Pengantar Ilmu Komputer
- Definisi dan sejarah ilmu komputer
- Konsep-konsep dasar dalam ilmu komputer
2. Pemrograman
- Pengenalan tentang pemrograman komputer
- Pengenalan bahasa pemrograman
3. Struktur Data
- Konsep dasar tentang struktur data
- Penyimpanan dan pengaturan data
4. Algoritma
- Pemahaman tentang algoritma dan kompleksitasnya
- Implementasi algoritma dalam pemrograman
5. Pemecahan Masalah Komputasional
- Teknik dan strategi dalam memecahkan masalah komputasional
- Penerapan pemecahan masalah dalam ilmu komputer
Kelas ini akan memberikan Anda pengetahuan dan keterampilan dasar yang penting dalam ilmu komputer, dan AI Chatbot kami akan membantu Anda dalam proses pembelajaran. Selamat menikmati perjalanan belajar Anda di mata kuliah ini, dan semoga sukses dalam menjelajahi dunia ilmu komputer!
AI chatbot akan melakukan debut sebagai “tenaga pengajar” dalam sebuah mata kuliah populer di Harvard University, yakni Introduction to Computer Science (CS50). AI chatbot dijadwalkan akan mulai terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas CS50 pada musim gugur ini.
Dosen pengampu CS50, Prof David Malan, menyebut AI chatbot yang mereka gunakan dalam kelas CS50 sebagai CS50 Bot. Nantinya, CS50 Bot akan berperan aktif dalam merespons beragam pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa.
Kehadiran CS50 Bot diharapkan dapat menjadi sosok “dosen” yang lebih mudah diakses atau dihubungi. Dengan begitu, rasio perbandingan antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas bisa menjadi 1:1.
“Melalui AI, kami akhirnya bisa mencapai rasio perbandingan dosen:mahasiswa menjadi 1:1 untuk semua mahasiswa dalam kelas CS50,” jelas Prof Malan kepada surat kabar The Harvard Crimson, seperti dikutip dari Fox News pada Kamis (6/7/2023).
CS50 Bot akan menunjang proses pembelajaran para mahasiswa yang mengambil kelas CS50 selama 24 jam per hari atau sepanjang waktu. CS50 Bot juga dapat mendukung proses pembelajaran para mahasiswa sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar yang paling cocok dengan masing-masing mahasiswa.
Sebagai contoh, CS50 Bot dapat membantu para mahasiswa menemukan bug di coding yang mereka buat. CS50 juga bisa memberikan penjelasan kepada para mahasiswa bila ada kode yang keliru atau tidak familier. Tak hanya itu, CS50 mampu menjawab beragam pertanyaan individu yang diajukan oleh para mahasiswa dalam kelas CS50.
“(CS50 Bot) merupakan evolusi dari tradisi,” kata Prof Malan.
Di sisi lain, Prof Malan juga memasang ekspektasi yang realistis terkait CS50 Bot. Menurut Prof Malan, CS50 Bot versi awal mungkin akan menunjukkan performa yang kurang optimal di beberapa situasi atau sesekali memberikan jawaban yang kurang tepat kepada mahasiswa.
“Kami menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa mereka tetap harus berpikir secara kritis ketika memperoleh informasi dari sebuah masukan, baik itu (masukan) yang diberikan manusia maupun perangkat lunak,” ungkap Prof Malan.
Saat ini, CS50 Bot sedang dalam tahap beta testing. Pihak Harvard juga akan terus melakukan pemantauan terhadap beragam respons yang diberikan oleh CS50 Bot kepada para mahasiswa sepanjang tahun pengajaran.
Sejauh ini, Prof Malan mengungkapkan bahwa para pengajar kelas CS50 merasa sangat terbantu dengan kehadiran CS50 Bot, seperti dilansir New York Post. CEO PactumAI Martin Rand menilai pemanfaatan AI chatbot dalam kelas perkuliahan perlu dilakukan dengan penuh kewaspadaan.
Alasannya, AI chatbot kerap bergantung pada model statistik dan memberikan jawaban-jawaban yang paling memungkinkan. Artinya, jawaban dari AI chatbot cenderung bersifat biasa saja.
“Para profesor (dosen) tetap harus ada di kelas untuk memberikan hal yang berbeda, dan saya pikir Harvard mengambil langkah yang tepat dengan menghadirkan (AI chatbot) hanya di kelas-kelas pengenalan,” ujar Rand.